Minggu, 29 April 2012

Pemeriksaan urine dan darah


JENIS URINE
   
  • Urine sewaktu: urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan (sewaktu-waktu)
  • Untuk pemeriksaan warna, kejernihan, bilirubin, pH

  • Urine pagi: urine yang dikeluarkan pd waktu pagi hari setelah bangun tidur
  • Untuk pemeriksaan: berat jenis, protein, sedimen

PENGAMBILAN URINE

WADAH
  • Bermulut lebar dan dapat ditutup rapat
  • Harus bersih dan kering
  • Wadah diberi label: nama, nomor dan tanggal


VOLUME
  • 20 ml, kecuali untuk berat jenis = 50 ml
  • Harus segera diperiksa, jika ditunda simpan di lemari es (4oC), atau dalam termos es

WARNA URINE

Prinsip:
  • warna urine diuji pada ketebalan 7-10cm dengan cahaya tembus

Tujuan:
  • mengetahui warna urine

Persiapan:
  • Px dilarang makan/minum obat yang memberi warna urine: B-komplek, rifampisin, piramidon dll

Alat yang diperlukan: tabung reaksi

Cara pemeriksaan:
  • Isi tabung reaksi dengan urine ¾ nya
  • Dilihat dlm posisi miring dng penerangan matahari

Pelaporan:
  • Tidak berwarna, kuning muda, kuning kemerahan, putih susu
  • Nilai normal: kuning muda – kuning tua

KEJERNIHAN
  • Prinsip: memeriksa kejernihan urine secara langsung
  • Tujuan: menentukan apakah urine telah keruh pada saat dikeluarkan atau setelah didiamkan
  • Persiapan: pasien jangan terlalu banyak makan protein

Cara pemeriksaan:
  • Masukan urine kedlm tabung reaksi, ¾ nya
  • Dilihat dng latar belakang hitam, dengan sinar matahari
  • Dilihat kejernihanya, apakah ada kekeruhan

  • Pelaporan: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh
  • Nilai normal: Tidak berwarna/jernih

PEMERIKSAAN BERAT JENIS URINE
  • Prinsip: memeriksa berat jenis urine dengan alat urinometer
  • Tujuan: mengetahui kepekatan urine
  • Alat yang diperlukan:
  1. Urinometer
  2. Gelas ukur 50 ml
  3. Termometer 0o-50oc

Cara pemeriksaan:
  • Baca dan catat suhu tera yang tercantum pada alat urinometer, kemudian baca suhu kamar
  • Tuang urine ke gelas ukur 50 cc
  • Masukan urinometer kedlm gelas ukur, usahakan bebas terapung
  • Baca berat jenis setinggi miniskus bawah (3 angka dibelakang koma)

Perhitungan:
  • Jika suhu urinometer berbeda dengan suhu kamar, lakukan koreksi → perbedaan 3oC, suhu kamar melebihi sushu tera → berat jenis ditambah 0,001, dibawahnya dikurangi 0,001
  • Contoh: suhu tera 30oC, urine 33oC → urinometer 1,004 → berat jenis urine 1,004 + 0,001 = 1,005
  • Nilai normal: 1,003 – 1,030

PEMERIKSAAN DERAJAT KEASAMAN URINE
  • Prinsip: perubahan warna kertas lakmus dalam suasana keasaman tertentu
  • Tujuan: mengetahui pH urine
  • Alat yang dipakai: kertas lakmus merah – biru

Cara pemeriksaan:
  • Kertas lakmus merah atau biru dibasahi urine
  • Tunggu 1 menit, perhatikan perubahan warna yang terjadi
Pelaporan:
  • Urine asam: lakmus biru → merah
  • Urine basa: lakmus merah → biru
  • Urine netral: lakmus merah/biru tidak berubah warna

PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE
  • Prinsip: Berat jenis unsur organik – anorganik > BJ urine → dengan sentrifuge zat-zat tsb akan mengendap
  • Tujuan: menentukan unsur sedimen organik – anorganik dlm urine secara mikroskopis
  • Persiapan px: dilarang makan obat sulfa

Cara pemeriksaan:
  • Kocok urine dalam botol agar sedimen merata
  • Masukan urine dalam tabung sentrifuge 10 –15 cc → sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm
  • Tuang bagian atas urine → tinggal 0,5 – 1 cc → kocok kembali sedimen
  • Tuang dalam obyek glass, tutup dengan cover glass → periksa dibawah mikroskop

Hasil yang mungkin ditemukan:
  • Sel epitel, eritrosit, lekosit, silinder, kristal, jamur, trikomonas, spermatozoa
Nilai normal:
  • Eritrosit: 0 – 1 / LP
  • Leukosit: 0 – 3 / LP
Lain lain:
  • + : bila jumlahnya sedikit
  • ++ : bila jumlahnya banyak
  • +++ : bila jumlahnya banyak sekali

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
  • Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfosalisilat
  • Tujuan; menentukan adanya protein dalam urine
  • Alat yang diperlukan:
  1. Tabung reaksi dan rak
  2. Pipet

Cara pemeriksaan:
  • 2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc
  • Tabung A + 8 tetes asam sulfosalisilat 20 % → goyang perlahan agar campur
  • Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B

Hasil:
  1. Negatif : tidak ada kekeruhan
  2. Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
  3. Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
  4. Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
  5. Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan

PEMERIKSAAN BILIRUBINE URINE
  • Prinsip: oksidasi pigmen empedu oleh asam → biliverdin (hijau) atau bilisianin (biru) atau choletelin (ungu)
  • Tujuan; mengetahui adanya bilirubin dalam urine
  • Persiapan px; dilarang minum obat pyridin

Alat yang digunakan:
  1. Corong kaca,
  2. Kertas saring,
  3. Tabung reaksi dan rak
  4. Reagen:
  5. Barium klorit 10 %
  6. Reagen Fouchet

Cara pemeriksaan
  • Masukan urine dlm tabung reaksi 5cc + 5cc barium klorit 20 %
  • Campur lalu saring dengan kertas saring
  • Kertas saring dengan endapan dikeringkan

  • Tetesi endapan dengan reagen fouchet 2-3 tetes
  • Perhatikan perubahan warna
  • Hasil:
  • Positif : ada warna hijau
  • Negatif : tidak ada warna hijau

PEMERIKSAAN REDUKSI URINE
  • Prinsip: glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis → terjadi perubahan warna dari hijau → merah
  • Tujuan: menentukan adanya glukose dalam urine
  • Persiapan px:
  • Dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin → memberi hasil positif palsu

Alat yang digunakan:
  1. Tabung reaksi
  2. Pipet
  3. Lampu spiritus
  4. Penjepit tabung
  5. Reagen:
  6. Fehling
  7. Benedict

Cara pemeriksaan (Metode Benedict):
  • Masukan 2,5cc reagen benedict kedlm tabung reaksi
  • Tambahkan urine 4 tetes
  • Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spiritus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih
  • Angkat tabung dan baca hasilnya

Hasil:
  1. Negatif : tetap biru atau kehijauan
  2. Positif +: hijau kekuningan keruh
  3. Positif ++: kuning keruh
  4. Positif +++: Jingga atau lumpur keruh
  5. Positif ++++: Merah bata keruh

PEMERIKSAAN GALLI MAININI TEST
  • Prinsip: menemukan spermatozoa dlm urine katak jantan yg dirangsang oleh HCG urine
  • Tujuan: mengetahui kehamilan dng menggunakan katak jantan
  • Persiapan: katak jantan yg dipergunakan tidak boleh mengandung sperma → dng pipet diambil cairan di lubang pengeluaran → periksa mikroskop → jika ada sperma tidak boleh dipakai

Alat yg digunakan:
  • Spuit 5cc, Kaca obyek, Mikroskop
Cara pemeriksaan:
  • Urine 5cc disuntikan sc di perut 1 ½ cm didepan cloaca → lepas ditoples berisi air
  • 1 jam kmdn → periksa urine katak, jika tdk ada sperma → periksa 1 jam lagi
  • Jika ada sperma GM (+), jika tidak GM (-)

PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN IMUNOLOGIK
  • Tujuan: untuk mengetahui kehamilan dengan tes serologi
  • Prinsip:
  1. Reaksi hambatan aglutinasi antara antibodi HCG dengan lateks (reagen) oleh HCG
  2. Lateks akan diendapkan oleh antibodi HCG
  3. Adanya HCG bebas dalam urine → antibodi akan dinetralkan → sehingga pengendapan tidak terjadi

Alat yg diperlukan:
  • Kaca obyek, pipet, pengaduk
Reagen:
  • Antibodi HCG serum, HCG-lateks (antigen)
Cara pemeriksaan:
  • 1 tetes urine + 1 tetes anti serum → pada kaca obyek →aduk
  • Tambah 1 tetes antigen → goyang → baca
Hasil
  • Positif: tidak ada penggumpalan
  • Negatif: ada penggumpalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar