INFORMED CONSENT
Informasi
dalam lingkup medis, ternyata sangat penting. Meski tidak semua pasien
menghendaki penjelasan yang sejelas-jelasnya, akurat dan lengkap tahap demi
tahap perawatan, tapi langkah penjelasan untuk era saat ini justru diharuskan.
Bagi
pasien yang menolak penjelasan bisa diminta untuk menandatangani surat
penolakan penjelasan perawatan, namun dokter atau dokter gigi tetap memberi
kesempatan bila suatu saat pasien berubah pendapat.
Kenapa
hal ini begitu penting? Sebab tidak semua kejadian dalam pengobatan berlangsung
exactly just the way we want to. Dunia kedokteran tidak 2+2=4. Tidak ada
kepastian dan garansi dalam dunia kedokteran karena setiap kasus bagaikan teori
permutasi kombinasi. Latar belakang setiap orang berbeda, latar belakang
kesehatan berbeda, derajat pengobatan yang diberikan berbeda, reaksi tubuh
terhadap sesuatu berbeda.
Jadi
manalah mungkin seorang dokter dan dokter gigi yang juga manusia dapat memenuhi
dengan sempurna seluruh kriteria kasus yang ada, sedangkan setiap orang sudah
pasti having their own limit.
Oleh
karena itu selain untuk menjaga kemungkinan ‘terlantar’nya pasien oleh dokter
atau dokter gigi yang mempunyai pasien banyak, atau ‘terlantar’nya dokter atau
dokter gigi karena harus menghadapi tuntutan hanya karena tidak
mengkomunikasikan kemungkinan penyakit maka dibuatlah suatu surat perjanjian
hitam di atas putih. Ini yang disebut sebagai inform consent.
Seperti apakah surat inform consent itu?
Intinya
inform consent merupakan surat yang menyatakan bahwa pasien diberitahu perihal
penyakit yang dideritanya, kerugian maupun keuntungan dari alternatif perawatan
dan pengobatan yang akan diberikan, penjelasan mengenai biaya yang harus
dibayar dan pilihan-pilihan lain yang memungkinkan untuk mengatasi penyakitnya.
Jadi
pada dasarnya semua pasien berhak mendapatkan penjelasan sejelas-jelasnya dari
dokter dan dokter gigi yang merawat, langsung dari dokternya atau dari brosur
yang dokter dan dokter gigi berikan. Pertanyaan bisa diajukan untuk melengkapi
hal-hal yang belum jelas, atau bisa diberi penjelasan tambahan oleh asisten
atau perawat dokter dan dokter gigi.
Perawatan apa saja yang butuh inform consent?
Semua
perawatan yang membutuhkan tindakan, bisa dimintakan inform consent. Contohnya
dalam kedokteran gigi Perawatan Saluran Akar atau Pencabutan Gigi. Dalam
perawatan gigi anak, yang menandatangani surat persetujuan adalah orang tua
atau wali.
Dokter saya sibuk sekali, sehingga tidak sempat menjelaskan
apa-apa. Bagaimana ini?
Dokter
yang sangat sibuk karena pasiennya banyak, bisa membuat keterangan tentang
suatu perawatan dalam bentuk tertulis, dan tetap harus disampaikan kepada
pasien untuk dibaca dan dimengerti sebelum perawatan dilaksanakan. Setidaknya
dokter Anda pasti punya waktu untuk bertanya,” Apakah sudah mengerti penjelasan
tertulis yang diberikan? Apakah ada pertanyaan lain yang berkaitan dengan hal
tersebut?”
Apakah inform consent mempunyai kekuatan hukum?
Ya.
Surat yang ditandatangani dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari pihak
manapun bisa dijadikan bukti. Dan inform consent merupakan salah satu
pencegahan diri dari tindakan malpraktek dan tuntutan malpraktek.
Apakah inform consent mempunyai efek dari segi medis dan
dari segi pasien?
Ya,
dokter dan dokter gigi akan bertindak lebih hati-hati untuk menghindari
tuntutan malpraktek. Namun dalam hal-hal tertentu hal tersebut bisa menaikkan
cost total dari biaya perawatan pasien. Contoh untuk mendapatkan sterilisasi
yang sempurna, harus dipakai beberapa alas yang disposable dan pembelian bahan
ini tentunya harus ditanggung pasien demi keselamatan pasien sendiri.
Kehati-hatian ini juga membuat dokter dan dokter gigi enggan menempuh resiko
yang dapat berakibat fatal, misalnya mencabut gigi yang sedang dalam keadaan
sakit dan terinfeksi.
Jadi apakah kita benar-benar perlu menandatangani surat
inform consent sebelum merawat gigi?
Ya,
supaya Anda terlindungi. Dokter gigi pun akan terlindungi. Namun sebagai
manusia sosial, hubungan yang baik, dengan komunikasi yang baik, biasanya
melindungi seseorang dari sebuah tuntutan. Ada cerita, seorang pasien
mendapatkan hasil perawatan yang tidak diinginkan dan menuntut seorang
spesialis. Kemudian ditanya, kenapa tidak menuntut dokter umum yang merawat, kan
beliau yang sejak awal mempunyai diagnosa salah. Kata pasien, saya tidak akan
menuntut dokter yang saya sukai.
Nah
lo…
Contoh Inform Consent:
SURAT PERSETUJUAN/PENOLAKAN MEDIS KHUSUS
Saya yang bertanda tangan di bawah
ini :
Nama : (L/P)
Umur/Tgl Lahir :
Alamat :
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari
saya sendiri/*sebagai orang tua/*suami/*istri/*anak/*wali dari :
Nama
: (L/P)
Umur/Tgl Lahir
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK
untuk dilakukan Tindakan Medis berupa…………………………………………………………………………….
Dari penjelasan yang diberikan,
telah saya mengerti segala hal yang berhubungan dengan penyakit tersebut, serta
tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinana pasca tindakan yang dapat
terjadi sesuai penjelasan yang diberikan.
Jakarta,………………….20……
Dokter/Pelaksana, Yang
membuat pernyataan,
Ttd ttd
(……………………) (…………………………..)
*Coret yang tidak perlu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar