BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri
dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari
arteri yang mergalirkan darah dari jantung,dan
vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung merupakan organ
berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia
berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di
rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut
perikardium. Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan
bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi,
jantung berkontraksi secara periodik. Fisiologi
jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya sistem pengaturan
jantung,aktivitas kelistrikan jantung,siklus jantung,bunyi jantung,frekuensi
jantung,curah jantung,cara kerja jantung. Oleh karena itu kami akan membahas tentang “Anatomi dan Fisiologi Jantung”.
B.
Rumusan Masalah
· Apa pegertian dari jantung ?
· Apa saja lapisan yang terdapat dalam jantung ?
· Apa yang termasuk anatomi jantung ?
· Apadefinisi
jantung ?
· Bagaimana
cara kerja jantung ?
· Apa saja
yang termasuk fisiologi jantung ?
C.
Tujuan Penulisan
·
Mengetahui
pengertian jantung.
·
Mengetahui
lapisan yang terdapat dalam jantung.
·
Mengetahui
anatomi yang terdapat dalam jantung.
· Untuk
mengetahui definisi jantung.
· Untuk
mengetahui cara kerja jantung.
· Untuk
mengetahui bagian dari fisiologi jantung.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN JANTUNG
Jantung
merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos
yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Bentuk
jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan
disebut juga basis kordis.
Di
sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
Letak
jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior),
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada , diatas diafragma, dan
pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah
papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut
iktus kordis. Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya
kira-kira 250-300 gram.
Lapisan
Jantung
a. Endokardium : merupakan lapisan jantung yang terdapat
di sebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender
yang meapisi permukaan rongga jantung.
b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung
yang terdiri dari otot-otot jantung, otot jantung ini membentuk
bundalan-bundalan otot yaitu :
·
Bundalan otot atria yang terdapat di
bagian kiri/kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
·
Bundalan otot ventrikel yang membentuk
bilik jantung dimulai dari cincin atrioventrikuler sampai apeks jantung.
·
Bundalan otot atrioventrikuler merupakan
dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung.
c.
Pericardium : lapisan jantung sebelah luar yang merupakanselaput pembungkus
terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu di
pangkal jantung membentuk kantung jantung.
Diantara
dua lapisan jantung ini terdapat lendir
sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara pericardium pleura tidak
menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup,
karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah. Pembuluh darah yang
terpenting dam memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan
arteri korornaria.
Jantung
dipersarafi oleh nervus simpatikus/nervus akselerantis, untuk menggiatkan kerja
jantung dan nervus para simpatikus, khususnya cabang dari nervus vagus yang
bekerja memperlambat kerja jantung. Jantung dapat bergerak yaitu mengembang dan
menguncup yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari susunan
saraf otonom.
Rangsangan
ini diterima oleh jantung pada simpul saraf yang terdapat pada atrium dekstra
dekat masuknya vena kava yang disebut nodus sinoatrial (sinus knop simpul keith
flak). Dari sini rangsangan akan diteruskan ke dinding atrium dan juga kebagian
septum kordis oleh nodus atrioventrikular atau simpul tawara melalui berkas
wenkebach. Dari simpul tawara rangsangan akan melalui bundle atrioventrikular
(berkas his) dan pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel
yang disebut anulus fibrosus, rangsangan akan terhenti kira-kira 1/10
detik.
Seterusnya
rangsangan tersebut akan diteruskan ke bagian apeks kordis dan melaui berkas
purkinje disebarkan ke seluruh dinding ventrikel, dengan demikian jantung
berkonrtaksi.
Dalam
kerjanya jantung mempunyai tiga periode :
1. Periode
kontriksi (periode sistole). Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel
dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup
valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka,
sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke
paru-paru kiri dan kanan. Sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke
aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
2. Periode
dilatasi (periode dilatasi). Seatu keadaan ketika jantung mengenbang. Katup
bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk
ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.
Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis
masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuhmelalui vena kava masuk ke
atrium dekstra.
3. Periode
istirahat, yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung
berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita
beristirahatjantung akan menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap
kontrksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc.
Kalau kita bekerja maka
jantung akan lebih cepat berkonstriksi sehingga darah lebih banyak dialirkan ke
seluruh tubuh. Kerja jaunting dapat diketahui dengan jalan memeriksa perjalanan
darah dalam arteri. Oleh karena dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya
mengalir gelombang darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada arteri.
Sesuai dengan kuncupnya jantuk disebut denyut nadi. Baik buruknya dan teratur
tidaknya denyut nadi bergantung dari kembang-kempisnya jantung.
Sifat otot jantung
Otot jantung
mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan berkontraksi otot jantung sewaktu
sistole maupun diastole tidak bergantung pada rangsangan saraf. Kondutivitas
(daya hantar) konstriksi melalui setiap serabut otot jantung secara halus
sekali dan sangan jelas dalam berkas his. Ritme dan kekuatan gelombang yang
dimiliki otot jantung secara otomatis dengan tidak bergantung pada rangsangan
saraf.
Denyut atreri
Denyut nadi
merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompakan keluar
jantung. Denyut ini dapat diraba pada arteri radialis dan arteri dorsalis pedis
yang merupakan gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta ke arteri yang
merambat lebih cepat. Kacepatan denyut jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi
oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dam umur.
Daya pompa jantung
Dalam keadaan
istirahat janrung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak pergerakan,
kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan daya pompa 20-25
liter/menit.
Setipa menit jumlah
volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena ke jantung. Apabila
pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan
daya pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah
sehingga tekanan dalam vena naik dalam jangka waktu lama, bisa menjadi edema.
B. ANATOMI JANTUNG MANUSIA
Ruang Jantung terbagi atas empat ruang.
a.
Atrium kanan dan atrium kiri yang
dipisahkan oleh septum intratrial,
b. Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang
dipisahkan oleh septum interventrikular.
Atrium Kanan
Atrium
kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala
dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah).
Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung
dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang.
Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka
untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke
ventrikel kanan.
Ventrikel Kanan
Ventrikel
kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju
ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah.
Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan,
menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid
mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru
memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
Atrium Kiri
Atrium
kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai
kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati
katup mitral ke ventrikel kiri.
Ventrikel Kiri
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung
oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel
kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.
Katup
jantung terdiri dari.
1) Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2) Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3) Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
Pembuluh darah dalam jantung
Arteri Koroner
Karena
Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus
kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi.
Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah
kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah
meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua
arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner, muncul dari
awalaorta, di dekat bagian atas jantung.
Vena kava superior
Vena
kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa
darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas
umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Kava Inferior
Vena
kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa
darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke
v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena
paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium
kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah
de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena
yang membawa darah ke jantung.
Aorta
Aorta
adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter
ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke
berbagai bagian tubuh.
Arteri Pulmonalis
Arteri
paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke
paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah
yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai
pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.
C.
FISIOLOGI JANTUNG
· Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung
khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan
hantaran serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa
jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan
tepat di bawah pembukaan vena cava superior. Nodus S-A mengatur frekuensi
kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung. Nodus atrioventrikular (nodus
A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah
atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular. Berkas A-V berfungsi
membawa impuls di sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.
· Aktivitas Kelistrikan Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu
jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.
Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri,
sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui
penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls berjalan dari
atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik
antara kedua bilik tersebut. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV,
untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar
pengisian ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan
ke septum antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke
seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya
diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.
Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh
kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Potensial aksi
serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan,
atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk
memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh
pengaktifan saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama
dan fase datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak
mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan
relaksasi yang berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.
Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan
tubuh. Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status
jantung.
· Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir
kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan
diastole berikutnya. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan
volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan
penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk
ke arteri.
Peristiwa
mekanik dalam siklus jantung :
v Selama
masa diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel sama-sama rendah,
tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel.
·
Atrium secara pasif terus – menerus menerima
darah dari vena (vena cava superior dan inferior, vena pulmonar).
·
Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel
melalui katup A-V yang terbuka.
·
Tekanan ventrikular mulai meningkat saat
ventrikel mengembang untuk menerima darah yang masuk.
·
Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup
karena tekanan dalam pembuluh-pembuluh lebih besar daripada tekanan dalam
ventrikel.
·
Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.
v Akhir
diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi dan
peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% ke dalam
ventrikel.
v Sistole
ventrikular. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel yang mulai berkontraksi.
Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk
segera menutup.
v Ejeksi
darah ventrikular ke dalam arteri
·
Tidak semua darah ventrikular dikeluarkan saat
kontraksi. Volume sistolik akhir darah yang tersisa pada akhir sistole adalah
sekitar 50 ml
·
Isi sekuncup (70 ml) adalah perbedaan volume
diastole akhir (120 ml) dan volume sistole akhir (50 ml)
v Diastole
ventricular
·
Ventrikel berepolarisasi dan berhenti
berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel menurun tiba-tiba sampai di bawah tekanan
aorta dan trunkus pulmonary, sehingga katup semilunar menutup (bunyi jantung
kedua).
·
Adanya peningkatan tekanan aorta singkat akibat
penutupan katup semilunar aorta.
·
Ventrikel kembali menjadi rongga tertutup dalam
periode relaksasi isovolumetrik karena katup masuk dan katup keluar menutup.
Jika tekanan dalam ventrikel menurun tajam dari 100 mmHg samapi mendekati nol,
jauh di bawah tekanan atrium, katup A-V membuka dan siklus jantung dimulai kembali
·
Bunyi Jantung
v S1 (lub)
terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel &
arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel
melebihi tekanan atrium.
v S2 (dup)
terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan
di aorta & arteri pulmonal.
v S3
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
v S4
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
v Murmur
adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan
dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup
seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan, atau
katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
·
Frekuensi
Jantung
v Frekuensi
jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per menit, dengan rata-rata
denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung
berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
v Takikardia
adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit.
v Bradikardia
ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit
v Pengaturan
Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan
parasimpatis susunan saraf otonom. Pusat refleks kardioakselerator adalah
sekelompok neuron dalam medulla oblongata. Efek impuls neuron ini adalah untuk
meningkatkan frekuensi jantung. Impuls ini menjalar melalui serabut simpatis
dalam saraf jantung menuju jantung. Ujung serabut saraf mensekresi
neropineprin, yang meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A,
mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistem Purkinje, dan
meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung. Pusat refleks kardioinhibitor
juga terdapat dalam medulla oblongata. Efek impuls dari neuron ini adalah untuk
mengurangi frekuensi jantung. Impuls ini menjalar melalui serabut parasimpatis
dalam saraf vagus. Ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yang mengurangi
frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran
melalui nodus V-A. Frekuensi jantung dalam kurun waktu tertentu ditentukan
melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis dan
parasimpatis. Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung
berasal dari reseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem
kardiovaskular. Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive terhadap
perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan suatu
refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang
menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular. Proreseptor
dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika tekanan darah
menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung untuk
mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi jantung : Frekuensi
jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan, seperti
reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional
dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan
elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi frekuensi
jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.
·
Curah
Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang
dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit. Curah jantung terkadang disebut
volume jantung per menit. Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki
berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.
v Perhitungan
curah jantung
Curah
jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup
v Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
·
Aktivitas berat memperbesar curah jantung
sampai 25 L per menit, pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit.
Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.
·
Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu
menyesuaikan output dengan input-nya berdasarkan alasan berikut :
ü Peningkatan
aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic.
ü Peningkatan
volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel
ü Semakin
banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam
batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi
semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
v Faktor yang mendukung aliran balik vena dan
memperbesar curah jantung
·
Pompa otot rangka. Vena muskular memiliki
katup-katup, yang memungkinkan darah hanya mengalir menuju jantung dan mencegah
aliran balik. Konstraksi otot-otot tungkai membantu mendorong darah kea rah
jantung melawan gaya gravitasi.
·
Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan
tekanan negative dalam rongga toraks menghisap udara ke dalam paru-paru dan
darah vena ke atrium.
·
Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf
simpatis, darah yang tersimpan dalam limpa, hati, dan pembuluh besar, kembali
ke jantung saat curah jantung turun.
·
Gaya gravitasi di area atas jantung membantu
aliran balik vena.
v Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan
mempengaruhi curah jantung
·
Perubahan posisi tubuh dari posisi telentang
menjadi tegak, memindahkan darah dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena tungkai.
Peningkatan refleks pada frekuensi jantung dan tekanan darah dapat mengatasi
pengurangan aliran balik vena.
·
Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya,
akibat hemoragi dan volume darah rendah) mengakibatkan pengurangan aliran balik
vena dan curah jantung.
·
Tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah
aorta dan pulmonary memaksa ventrikel bekerja lebih keras untuk mengeluarkan
darah melawan tahanan. Semakin besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel yang
bverkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya.
v Pengaruh tambahan pada curah jantung
·
Hormone medular adrenal.
Epinefrin
(adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan frekuensi jantung dan daya kontraksi
sehingga curah jantung meningkat.
·
Ion.
Konsentrasi
kalium, natrium, kalsium dalam darah serta cairan interstisial mempengaruhi
frekuensi dan curah jantungnya.
·
Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat
mempengaruhi curah jantungnya.
·
Penyakit kardiovaskular. Beberapa contoh
kelainan jantung, yang membuat kerja pompa jantung kurang efektif dan curah
jantung berkurang, meliputi :
ü Aterosklerosis,
penumpukan plak-plak dalam dinding pembuluh darah koroner, pada akhirnya akan
mengakibatkan sumbatan aliran darah.
ü Penyakit
jantung iskemik, supali darah ke miokardium tidak mencukupi, biasanya terjadi
akibat aterosklerosis pada arteri koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung.
ü Infark
miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan
tiba-tiba pada suplai darah ke miokardium.
ü Penyakit
katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama saat melakukan
aktivitas.
D. FUNGSI
JANTUNG
Fungsi Jantung adalah mengepam darah
keparu-paru dimana darah itu memperolehi ioksigen dan seterusnya dialirkan ke
seluruh badan. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh
dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen
dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana darah akan
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh
tubuh. Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju
ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong
darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui
katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah
diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri,
yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol);
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida
dari seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju
ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong
darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui
katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah
diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri,
yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
E. CARA KERJA JANTUNG
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung
mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi
dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung
banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua
vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan
terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dari bilik
kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke
paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler)
yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen
(darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri.
Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik
kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk
ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan
untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Jantung
merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos
yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Lapisan
jantung terdiri dari : Endokardium, Miokardium, Pericardium Ruang
Jantung terbagi atas empat ruang: Atrium kanan dan atrium kiri yang
dipisahkan oleh septum intratrial,Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang
dipisahkan oleh septum.
Katup jantung terdiri dari : Katup Trikuspidalis, Katup
pulmonal ,Katup Bikuspid, Katup Aorta.
Pembuluh
darah dalam jantung : Arteri Koroner, Vena Kava Superior, Vena kava Inferior, Vena
Pulmonalis, Aorta, Arteri Pulmonalis.
Fisiologi
jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya Sistem pengaturan jantung
terdapat serabut parkinje yang merupakan serabut otot jantung khusus,nodus
sinoatrial,nodus atrioventrikular,dan berkas A-V. Aktivitas kelistrikan
jantung ,siklus jantung,bunyi
jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
B.
SARAN
Makalah ini
semoga berguna bagi pembaca,khususnya mahasiswa. Namun,alanngkah baiknya jika
pembaca tidak puas dengan materi yang kami buat dan bisa lebih memahami materi
tentang anatomi jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar